Rabu, 19 Maret 2014

STRATEGI YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MENJAMIN KECUKUPAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK INDONESIA



Terwujudnya ketahanan pangan merupakan hasil kerja dari suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi, yaitu subsistem ketersediaan mencakup pengaturan kestabilan dan kesinambungan penyediaan pangan. Ketersediaan pangan menyangkut masalah produksi, stok, impor dan ekspor, yang harus dikelola sedemikian rupa, sehingga walaupun produksi pangan sebagaian bersifat musiman, terbatas dan tersebar antar wilayah, pangan yang tersedia bagi keluarga harus cukup volume dan jenisnya, serta stabil dari waktu kewaktu.kecukupan konsumsi pangan juga harus di liat dari sisi distribusi dan akses pangan bagi masyarakat, merupakan faktor penting namun belum cukup memadai untuk menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup di tingkat rumahtangga dan individu.

Rendahnya ketersediaan dan konsumsi pangan di tingkat rumahtangga dapat terjadi karena adanya masalah dalam distribusi dan akses ekonomi rumahtangga terhadap pangan. Pemerataan distribusi pangan hingga menjangkau seluruh pelosok wilayah tanah air pada harga yang terjangkau merupakan upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota bersama-sama dengan masyarakat sehingga tujuan mengurangi kelaparan hingga setengahnya pada tahun 2015 dapat dicapai.  Setiap wilayah memiliki kemampuan yang berbeda dalam produksi dan penyediaan pangan, termasuk dalam hal mendatangkan pangan dari luar daerah.
Di daerah yang terisolir, kelangkaan ketersediaan pangan seringkali menjadi penyebab utama rendahnya akses rumahtangga terhadap pangan. Dengan kondisi pembangunan yang semakin baik dan semakin terbukanya daerah yang terisolasi, kemampuan rumahtangga dalam mengakses pangan ditentukan oleh daya beli. Kemiskinan menjadi faktor pembatas utama dalam mengakses pangan. Setiap rumah tangga memiliki kemampuan yang berbeda dalam mencukupi kebutuhan pangan secara kuantitas maupun kualitas untuk memenuhi kecukupan gizi. Berkaitan dengan itu, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk menjamin agar rumah tangga dan individu memiliki akses terhadap pangan yang tersedia. Upaya atau kebijakan umum yang diterapkan adalah stabilisasi harga pangan pokok agar mekanisme pasar dan distribusi yang ada dapat menyediakan pangan pokok dengan harga yang terjangkau, serta memperkuat cadangan pangan nasional dan masyarakat. Upaya ini diiringi dengan pengentasan kemiskinan sehingga tujuan pertama MDGs
dapat dicapai.
Strategi yang perlu dilakukan untuk menjamin kecukupan konsumsi pangan antara lain :
Ø  Membatasi pembangunan agar tidak semua lahan di konversi, jika terjadi demikian maka lahan untuk memproduksi pangan akan berkurang. Serta kekurangan pangan akan menjadi ancaman. Dan juga impor akan semakin bertambah yang akan mengakibatkan ketergantungan terhadap Negara lain menjadi tinggi.
Ø  Menjaga kelestarian lingkungan, agar tidak menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan.
Ø  Pembuatan irigasi, karna sekarang ini semakin terbatas dan tidak pastinya penyediaan air untuk produksi akibat kerusakan hutan.

Ø  menjamin kelancaran manajeman distribusi pangan pokok, maka pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus mampu menjaga stabilitas harga pangan pokok, dengan cara memperbaiki manajemen kebijakan perdagangan dalam negeri dan luar negeri. Langkah pertama untuk memperbaiki distribusi pangan pokok ini adalah dengan memperjelas ketegasan stabilisasi harga pangan dan skema perlindungan harga produk pertanian kepada petani.

Ø  melaksanakan strategi diversifikasi pangan secara lebih serius, untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras, yang saat ini sangat tinggi dan sering mempengaruhi tekanan permintaan terhadap beras. Langkah awal dapat dimulai dengan pengembangan sumber pangan lokal, eksotik, bernilai ekonomi tinggi, mengandung protein, vitamin dan bergizi baik .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar