Rabu, 05 Maret 2014

KATANYA PROVINSI “JAGUNG” KOK RAKYATNYA MAKAN BERAS ?

JAGUNG VS BERAS 


oleh : Petrus Hunggu Wali
Harga kedelai tak menarik, petani pilih tanam Jagung

Sumber : http://www.merdeka.com/uang/harga-kedelai-tak-menarik-petani-pilih-tanam-jagung.html
Saat ini provinsi kita ( NTT ) gencar menyuarakan bahwa provinsi inilah yang kaya akan komoditi jagung, tapi setelah banyak memproduksi komoditi jagung apa yang dilakukan dengan jagung yang begitu banyak ?
Salah satu komoditas pertanian yang menjadi perhatian adalah beras, dimana tingkat konsumsi masyarakat akan beras sangatlah besar sementara disisi lain produksi beras belum mampu untuk memenuhinya. Prospek pengembangan beras di negara kita cukup baik, mengingat ketersediaan sumberdaya lahan yang cukup luas, iklim yang cocok, teknologi yang telah dihasilkan, serta sumberdaya manusia yang cukup terampil dalam usahatani.

Tapi jika beras terus di konsumsi secara berlebihan maka akan mengakibatkan kekurangan beras untuk itu di perkenalkan pangan yang bisa menganti beras yakni jagung.
Potensi pasar jagung juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar .tetapi Pemerintah kita menjalakan program dengan tanpa strategi yang jelas oleh karna itu jagung menumpuk di pasaran untuk menghindari hal tersebut maka perlu adanya sosialisasi yang memberitahukan kepada masyarakat agar mengkonsumsi jagung. Kenapa harus mengkonsumsi jagung ? yang pertama harga jagung relative lebih murah, selain itu kandungan gisi pada jagung tidak kalah dibandingkan yang ada pada beras. Tetapi walaupun demikian banyak masyarakat memandang bahwa jagung merupakan makanan kelas bahwa sehingga banyak juga yang lebih memilih mengkonsumsi beras dibandingkan dengan jagung.
            Beras merupakan komoditi yang fluktuasi harganya sering menjadi sorotan publik sehingga pemerintah dan masyarakat berkepentingan terhadap harga komoditi beras yang relatif stabil. Halini yang mengakibatkan terjadi banyak pertentangan ada yang lebih memilih makan beras dan ada yang menyerukan untuk mengkonsumsi pangan selain beras yakni jagung.
Maka itu mari kita semua menjadikan provinsi kita sebagai provinsi pengekspor jagung, bukan hanya menggekspor tetapi kita juga mari mengkonsumsi jagung dengan penuh kebanggaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar