JAGUNG VS BERAS
oleh : Petrus Hunggu Wali
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/harga-kedelai-tak-menarik-petani-pilih-tanam-jagung.html
Saat
ini provinsi kita ( NTT ) gencar menyuarakan bahwa provinsi inilah yang kaya
akan komoditi jagung, tapi setelah banyak memproduksi komoditi jagung apa yang
dilakukan dengan jagung yang begitu banyak ?
Salah satu komoditas pertanian yang menjadi perhatian
adalah beras, dimana tingkat konsumsi masyarakat akan beras sangatlah besar
sementara disisi lain produksi beras belum mampu untuk memenuhinya. Prospek pengembangan beras di negara kita cukup baik,
mengingat ketersediaan sumberdaya lahan yang cukup luas, iklim yang cocok,
teknologi yang telah dihasilkan, serta sumberdaya manusia yang cukup terampil
dalam usahatani.
Tapi jika beras terus di konsumsi secara berlebihan maka akan mengakibatkan kekurangan beras untuk itu di perkenalkan pangan yang bisa menganti beras yakni jagung.
Potensi
pasar jagung juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan
pasar .tetapi Pemerintah kita menjalakan program dengan tanpa strategi yang
jelas oleh karna itu jagung menumpuk di pasaran untuk menghindari hal tersebut
maka perlu adanya sosialisasi yang memberitahukan kepada masyarakat agar
mengkonsumsi jagung. Kenapa harus mengkonsumsi jagung ? yang pertama harga
jagung relative lebih murah, selain itu kandungan gisi pada jagung tidak kalah
dibandingkan yang ada pada beras. Tetapi walaupun demikian banyak masyarakat
memandang bahwa jagung merupakan makanan kelas bahwa sehingga banyak juga yang
lebih memilih mengkonsumsi beras dibandingkan dengan jagung.
Beras
merupakan komoditi yang fluktuasi harganya sering menjadi sorotan publik
sehingga pemerintah dan masyarakat berkepentingan terhadap harga komoditi beras
yang relatif stabil. Halini yang mengakibatkan terjadi banyak pertentangan ada
yang lebih memilih makan beras dan ada yang menyerukan untuk mengkonsumsi
pangan selain beras yakni jagung.
Maka itu mari kita semua menjadikan provinsi kita sebagai provinsi
pengekspor jagung, bukan hanya menggekspor tetapi kita juga mari mengkonsumsi
jagung dengan penuh kebanggaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar